Kamis, 28 Agustus 2014

Cuma kagum

Teng,,, teng,, teng..
bel sekolah setiap berbunyi waktunya istirahat ku selalu berlari ke luar kelas...
melihat kearah mu dengan penuh kagum..
Berharap kau melihat ku juga..
:)

Tetapi.. seiringnya waktu..
seringnya kau cuekin..
ku memberanikan diri mulai menyapa...
mulai sok kenal..
hingga suatu saat.. tiap ada acara sekolah kamu yang pertama ku cari..

Dengan berbagai alasan ku keluarkan 
agar membuatmu menghargai akan hadirnya aku..
Tetap aja ku kau acuhkan...

Hingga suatu saat perhatian ku pun memudar,.,.
dan disitulah kamu datang dengan penuh cinta..
entah itu cinta atau hanya kasian..

Aku hanya menerima nya tanpa tau apakah itu hanya sekedar kagum..
kagum karena cinta..
atau cinta karena kagum?
entahlah..
yang jelas
saat itu ku tag tertarik lagi dengan mu...

Selasa, 26 Agustus 2014

Buatmu yang tersakiti...

Sejenak mari kita flashback..
Mengamati tiap hari berganti hari bersamamu..
Terkadang ku merasa tolol..
Terkadang ku merasa di no.1 kan..
Terkadang semua bagaikan mimpi..

Hingga suatu saat ku takut..
Takut melihat masa depan..
Takut menyakiti dan disakiti..
Tetapi kini..

Seakan semuanya terjawab..
Waktu tak hanya memberikan kita kenangan..
Tetapi..
Waktu juga yang kini memisahkan
kamu dan aku..


Jumat, 22 Agustus 2014

maaf

Terkadang orang tidak pernah melihat kebelakang jika seseorang itu hendak melangkah ke depan..
tetapiii..
kini ku ingin melihat ke arah belakang sejenak..
ku berfikir akan smua salah langkah ku..
entah itu dengan mu atau bukan dengan mu..

 kata Maaf ku ucapkan..
kepada siapa aja yang pernah mengenalku..
dan
kepada orang yang pernah tersakiti oleh ku..
mungkin itu karena di sengaja atau tidak..

 Terlebih Kata maaf ini terlontarkan
kepada orang yang pernah hadirr di dalam hati ku..
:) Meski ku tak punya hati lagi..
setidaknya Allah mempunyai jalannya sendiri untuk ku
melangkah kedepannya dan meminta maaf kepada yang telah hadir sebelumnya..

aku bukan kupu kupu yang bisa kau banggakan

Sejak pertama kali saya menyebutkan nama, seharusnya kamu tahu bahwa saya seekor kunang-kunang, bukan kupu-kupu. Kamu bisa lihat dari sayap yang saya miliki, tidak indah, tidak lebar, tidak berwarna-warni dangan ribuan macam corak. Saya hanya memiliki sepasang sayap bening dengan garis-garis vertikal monoton.

Saya dan kupu-kupu memang sama-sama dapat melawan gravitasi. Tapi tak ada siklus dalam kehidupan saya. Dari lahir, hingga kini dan sampai mati nanti, saya akan tetap seperti ini. Tidak akan berubah!!

Seharusnya sedari awal kamu menyadarinya, bahwa saya bukan kupu-kupu. Saya tidak bisa menjadi dia, dengan anggun bertengger pada bunga matahari ditaman rumahmu menjelang siang sembari bersenandung merdu. Semua orang pun tahu bahwa saya kunang-kunang kecil. Kuku kematian penghuni kuburan cina, sawah dan semak belukar angker. Saya yang lebih suka duduk berleha-leha pada batu nisan ketika senja hampir usai ini tak bisa kau bandingkan dengan kupu-kupu.

Saya tak memiliki apa-apa yang bisa kamu pajang dietalase milikmu, yang seketika akan membuat siapapun ditrotoar itu terhenti untuk sekedar berdecak atau mengagumi dalam hati. Hanya sedikit remang diekor milik saya satu-satunya. Terlalu redup, sampai-sampai hanya bisa saya bagi untukmu. Tak akan cukup jika saya harus membaginya dengan yang lain selain dirimu. Tapi saya rasa bisa kamu gunakan jika malam ini tak ada satupun cahaya menuntunmu.

Tolong pahami itu!! Dan jangan meminta saya bermetamorfosis. Saya tidak akan mampu. Sekalipun mampu, saya tidak akan mau. Jadi, mulai pagi besok, belajarlah mencintai saya sebagai kunang-kunang, bukan kupu-kupu.